Konsepsi IBD dalam kesusastraan, Pendekatan kesusastraan,
IBD dihubungkan dengan puisi
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang
mempelajari dasar-dasar kebudayaan, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Sedangkan Kesusastraan menyangkut perihal sastra ilmu atau pengetahuan
tentang segala hal yg bertalian dengan susastra. Kesusastraan adalah bagian
dari ilmu budaya dasar yang tidak terpisahkan.
Ø
Pendekatan Kesusastraan
IBD yang semula bernama Basic Humanities, berasal
dari bahasa inggris the humanities. Dalam bahasa latin Humanus yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari humanities manusia akan
lebih mausiawi, lebih berbudaya, dan halus. Hampir disetiap jaman seni termasuk
sastra mempunyai the humanities.alasanya karena sastra menggunakan bahasa dan
bahasa dapat menampung semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra lebih mudah
berkomunikasi, karena pada hakekatnya sastra adalah abstraksi. Seni adalah
ekspresi yang normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Jadi nilai-nilai yang
ditampilkan lebih fleksible, baik isinya maupun cara penyampaianya.
A. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan
pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budaya dasar. Puisi termasuk sastra,
sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh
kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori dsb.2. Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sang penyair sehinggal terasa hidup.
3. Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
5. Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati
Dibalik kata-katanya yang sulit dimengerti puisi berisi potret kehidupan manusia.
Alas an-alasan yang mendasari penyajian puisi pada IBD antara lain :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian dan penyampaian pengalaman disebut “pengalaman perwakilan”. Berarti manusia memiliki salah satu kebutuhan hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran manusia
Dengan membaca puisi manusia diajak untuk menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dan keinsyafan social
Puisi memberikan pengetahuan manusia sebagai
mahluk social, yang terlibat dalam isu dan problem social. Puisi dapat
menafsirkan situasi dasar social yang bisa berupa:
- Penderitaan atas
ketidakadilan- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesamanya
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya berisi nilai-nilai etika,
estetika dan juga kemanusiaan. Cinta kasih adalah salah satu nilai kemanusian
yang sering dituangkan dalam puisi. Cinta kasih itu tidak berdiri sendiri
terkadang ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusian yang lain seperti
penderitaan.
B. IBD yang Dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak padananya. Dalam bahasa
Indonesia istilah prosa diterjemahkan sebagai cerita rekaan dan didefinisikan
sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, peristiwa, dan alur yang
dihasilkan oleh imanjinasi. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal prosa
lama dan baru :
Prosa lama meliputi1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
Prosa baru meliputi :
1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
C. Nilai-nilai Dalam prosa Fiksi
Sebagai seni bertulang punggung cerita, sastra
mau tidak mau membawakan moral, pesan/cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai
nilai-nilai. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi
menjadi dua, yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamanya, dan karya
sastra yang menyuarakan gejolak jamanya. Keduanya selalu menyampaikan masalah.
Masalah ini disajikan dengan interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik
di dalam diri tokoh sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.
Referensi:Sumber : http://www.artikata.com/arti-379578-kesusastraan.html
http://adancool.blogspot.com/2010/12/definisi-ibd.html
http://kapten-arema.blogspot.com/2012/03/tugas-ibd-bab-3_14.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar