Selasa, 02 April 2013

Konsepsi IBD dalam kesusastraan, Pendekatan kesusastraan, IBD dihubungkan dengan puisi

Konsepsi IBD dalam kesusastraan, Pendekatan kesusastraan, IBD dihubungkan dengan puisi
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan Kesusastraan menyangkut perihal sastra ilmu atau pengetahuan tentang segala hal yg bertalian dengan susastra. Kesusastraan adalah bagian dari ilmu budaya dasar yang tidak terpisahkan.
Ø  Pendekatan Kesusastraan
IBD yang semula bernama Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Dalam bahasa latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari humanities manusia akan lebih mausiawi, lebih berbudaya, dan halus. Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra mempunyai the humanities.alasanya karena sastra menggunakan bahasa dan bahasa dapat menampung semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya sastra adalah abstraksi. Seni adalah ekspresi yang normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Jadi nilai-nilai yang ditampilkan lebih fleksible, baik isinya maupun cara penyampaianya.
A.     Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budaya dasar. Puisi termasuk sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1.      Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb.
2.      Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sang penyair sehinggal terasa hidup.
3.      Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
4.      Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
5.      Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati
Dibalik kata-katanya yang sulit dimengerti puisi berisi potret kehidupan manusia.
Alas an-alasan yang mendasari penyajian puisi pada IBD antara lain :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian dan penyampaian pengalaman disebut “pengalaman perwakilan”. Berarti manusia memiliki salah satu kebutuhan hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran manusia
Dengan membaca puisi manusia diajak untuk menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3.      Puisi dan keinsyafan social
Puisi memberikan pengetahuan manusia sebagai mahluk social, yang terlibat dalam isu dan problem social. Puisi dapat menafsirkan situasi dasar social yang bisa berupa:
-          Penderitaan atas ketidakadilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya berisi nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Cinta kasih adalah salah satu nilai kemanusian yang sering dituangkan dalam puisi. Cinta kasih itu tidak berdiri sendiri terkadang ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusian yang lain seperti penderitaan.
B.      IBD yang Dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak padananya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa diterjemahkan sebagai cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh imanjinasi. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal prosa lama dan baru :
Prosa lama meliputi
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
Prosa baru meliputi :
1.       Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi
C.      Nilai-nilai Dalam prosa Fiksi
Sebagai seni bertulang punggung cerita, sastra mau tidak mau membawakan moral, pesan/cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamanya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamanya. Keduanya selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.
Referensi:
Sumber :                http://www.artikata.com/arti-379578-kesusastraan.html
                               http://adancool.blogspot.com/2010/12/definisi-ibd.html
                               http://kapten-arema.blogspot.com/2012/03/tugas-ibd-bab-3_14.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar