Selasa, 02 April 2013

Manusia dan Kebudayaan. Manusia, hakikat manusia, kepribadian bangsa timur, pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, dan kaitan manusia dan kebudayaan


Manusia dan Kebudayaan. Manusia, hakikat manusia, kepribadian bangsa timur, pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, dan kaitan manusia dan kebudayaan

1. Unsur dan Hakikat Manusia
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a. Jasad
b. Hayat
c. Ruh
d. Nafs
Diatas telah dijelaskan unsur yang membentuk manusia, sehingga jika salah satu dari 4 unsur itu tidak ada, maka bisa diartikan manusia tersebut tidak hidup / mati.
Selain itu pada sub Bab ini akan dijelaskan juga hakikat manusia.
Hakikat manusia ada 4:
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan:
> Akal
> Perasaan
> Kehendak
c. Makhluk BioKultura
Yaitu mahluk hayati yang budayawi
d. Makhluk Ekologi
Yaitu manusia mempunyai sifat alamiah , tunduk pada hukum alamiah pula.
2. Kepribadian Bangsa Timur
Indonesia sebagai negara yang penuh dengan kebudayaan memiliki ciri-ciri orang yang beragam pula. Mulai yang lemah lembut sampai yang kasar semua ada. Lengkap pokoknya.
Namun kebudayaan indonesia sendiri paling besar terpengaruh oleh budaya timur. Hal ini disebabkan karena Indonesia terdapat pada lingkungan sosial Asia, dimana hampir setiap negara menganut Budaya Timur ini.
Ciri yang paling khas adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
a. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
b. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
c. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
d. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan yang terjadi.

3. Kebudayaan, Unsur dan Wujud Kebudayaan
a. Kebudayaan
Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain. Jadi kesimpulan dari pengertian kebudayaan adalah hasil karya cipta karsa manusia yang berasal dari alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.
b. Unsur Kebudayaan
Menurut C. Klukchon kebudayaan terdiri dari 7 unsur, yaitu:
> Sistem Religius
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
> Sistem Kemasyarakatan
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
> Sistem Pengetahuan
Merupakan prodak manusia yang dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
> Sistem Mata Pencaharian dan Sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
> Sistem Peralatan dan Sistem Tehnologi
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
> Sistem Bahasa
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens
> Sistem Kesenian
Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.


c. Wujud Kebudayaan
Selain Memiliki Unsur, Kebudayaan pun memiliki wujud yang meliputi sebagai berikut :
> Kompleks Gagasan, Konsep dan Pikiran Manusia
Sifatnya abstrak , tak dapat dilihat dan berpusat di kepala manusia
Contoh : tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya
> Kompleks Aktifitas
sifatnya kongkrit, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi
contoh : karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor Gunadarma
> Benda
sifatnya kongkrit , berwujud kebendaan
contoh: sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan

4. Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai budaya menurut Kluckhon dan strodbeck bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.
Ada 5 orientasi dalam nilai budaya:
a. Orientasi Human Nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah.
b. Orientasi Nature / Alam
Ada tiga tipe utama yaitu:
> menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
> harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
> Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
c. Orientasi Waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu :
> waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
> orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
> orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
d. Orientasi Aktifitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
> doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
> being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
> becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
e. Orientasi Relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
> Individualism
Orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
> LineAlitiy / Orientasi Langsung
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
> Collaterality
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.

5. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
                        Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
a Faktor Intern
> Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
> Konflik Sosial
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
> Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
> Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

b Faktor Ekstern
> Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
> Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
> Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

6. Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.
Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu.


Sumber : http://pamsdtmania.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-kebudayaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar